Universitas Negeri Malang, Rabu dan Kamis (28-29/11/2023) UM yang dipunggawai oleh LPPM UM melaksanakan pameran hasil penelitian dan pengabdian di Graha Cakrawala UM. Tidak hanya pameran, ada juga seminar nasional, talkshow, pertunjukan seni, kunjungan siswa scientist talk dan faculty show. Seminar nasional menghadirkan Prof. M. Faiz Syuaib dari direktur riset teknologi dan pengabdian masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek RI.

Ketua pelaksana kegiatan, Eli Hendrik Sanjaya, Ph.D., menjelaskan bahwa pameran ini untuk mengomunikasikan kepada masyarakat terkait penelitian dan pengabdian. Selama ini, mungkin masih kurang karena penelitian hanya berhenti dengan menulis paper sehingga hanya diketahui akademisi saja.“Dengan pameran ini barangkali masyarakat umum, praktisi atau akademisi cocok dengan hasil penelitian dan pengabdian sehingga bisa terjalin komunikasi untuk menjalin kerjasama. Total ada 1364 poster dengan rincian poster penelitian 905 dan poster pengadilan sebanyak 489,” ujar Eli kepada beritajatim.com, Selasa (28/11/2023).

Poster yang dipamerkan adalah semua hasil luaran, baik berupa jurnal, artikel, produk fisik dan non fisik. Di sela pameran berlangsung juga monev, monitoring dan evaluasi laporan akhir oleh reviewer. “Saat pameran sekaligus nanti ada reviewer yang melakukan monev hasil penelitian. Kami target setiap tahun bisa menyelenggarakan dan bisa lebih baik lagu, tahun berikutnya mungkin akan kita datangkan pihak industri,” harapnya.

Lebih lanjut, Eli menjelaskan, poster pameran ini adalah hasil penelitian dan pengabdian yang didanai dengan pendanaan internal dari UM. Pendanaan tersebut berbeda dengan yang pendanaan Pemerintah seperti dari Kementerian, DRTPM, dana fakultas, maupun dari BRIN. “Kami berharap ini bisa untuk mempercepat hilirisasi. Kalau peneliti dosen dan mahasiswa ketemu langsung dengan masyarakat misalnya ada yang menarik bisa langsung dikomunikasikan,” ungkap Eli.

 

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UM, Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si., menjelaskan bahwa acara seperti ini rutin diadakan hanya bentuknya saja yang dirubah, saat covid-19 pelaksanaannya secara online. Antar reviewer, peneliti, dan pelaksana pengabdian dipertemukan daring. “Sekarang diadakan secara langsung untuk masyarakat, pimpinan, ini juga kita akan mengundang beberapa sekolah, dan mitra kolaborator agar tahu terkait hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” Lanjut beliau, total dana internal UM sekitar 40 per tahun. Dana tersebut tidak termasuk yang inovasi karena hanya fokus pada penelitian dan pengabdian saja. “Dari sini nanti tim inovasi akan menyeleksi mana yang akan pantas untuk dilanjutkan ke industrialisasi,” ujarnya.

Sejumlah poster yang dipamerkan secara personal sudah di hilirisasi, tetapi secara kelembagaan nanti tim inovasi yang akan menyeleksi dan melakukan pelatihan untuk mencarikan mitra. “Tahun depan akan kita tingkatkan lagi biar 70 persen agar hasilnya lebih nampak, penelitian dosen tetap ada hanya porsinya kita kurangi kita lebih banyak pengabdian untuk yang lavelnya menengah ke atas. Kita kan levelnya ada yang dasar terapan dan pengembangan”.

Hal senada disampaikan oleh wakil Rektor III , UM, Prof. Ahmad Munjin Nasih menjelaskan, UM ikhtiar untuk terus fokus. Penelitian pada TKT 1-6 diurus oleh LPPM, sementara TKT 7-9 menjadi domain direktorat inovasi. “Alhamdulillah ini bagian dari gerakan satu dosen satu publikasi internasional. Kami terus dorong, ke depan tidak hanya kompetisi internal tetapi eksternal juga dilakukan,” ungkapnya.