Pada hari Kamis, 2 November 2023, LPPM Universitas Negeri Malang (UM) diwakili oleh Eli Hendrik Sanjaya, M.Si., Ph.D dari Pusat Sains dan Rekayasa (PSR) dan Dr. Heni Masruroh, M.Sc. dari Pusat Lingkungan, Mitigasi, dan Kebencanaan (PLMK) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UM diundang sebagai Narasumber di acara NGAJI LINGKUNGAN jilid 2. Partisipasi UM ini sebagai salah satu komitmen LPPM untuk bekerjasama dengan salah satu NGO, yaitu Forum Kader Lingkungan (FKL) Kabupaten Malang. Acara NGAJI LINGKUNGAN kedua ini bertempat di Wisata Air Pentungansari Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Sejak acara NGAJI LINGKUNGAN pertama yang berlangsung di TPA Talangagung, Kepanjen, LPPM) UM berkomitmen untuk untuk berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan Lingkungan yang ada di Kabupaten Malang. Pada kegiatan NGAJI LINGKUNGAN yang kedua ini, acara dibuka oleh Hj. Hanik Dwi Matya P., S.Farm., MAP., istri dari Wakil Bupati Malang, dilanjutkan dengan sharing dan diskusi. Pada kesempatan NGAJI LINGKUNGAN kali ini dihadiri dari beberpa pihak yang terkait di Lingkungan amalang Raya, yaitu: akademisi dari UM, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Kehutanan, Kelompok Tani Hutan (KTH), Ngalam Waste Bank, Muspika, Kepolisian, Kepala Desa, dan Masyarakat Umum.

Topik yang diambil pada acara NGAJI LINGKUNGAN kedua ini adalah tentang Konservasi Sumber daya Air dan Sungai. Topik kali ini diangkat berdasarkan isu lingkungan yang ada di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Di daerah yang dekat beberapa sumber air tersebut, terdapat tempat pembuangan akhir (TPA) illegal di tempat bekas tambang. Keberadaan TPA tersebut diduga kuat menjadi sumber pencemar sumber air di sekitarnya. Acara sharing dan diskusi diawali oleh Eli Hendrik Sanjaya, Ph.D., memaparkan secara singkat tentang penyebab pencemaran air, baik air tanah maupun sungai. Bapak Eli Hendrik yang merupakan doktor di bidang Teknik Lingkungan ini menyampaikan bahwa penyebab pencemaran air tanah ada beberapa, diantaranya adalah tempat Pembuangan Sampah yang tidak ada lapisan tahan rembesan, limbah B3 yang tidak dikelola dengan baik, septitank, dan pencemar udara yang terbawa oleh air hujan.

Dengan demikian didperlukan edukasi terhadap masyarakat supaya dapat meminimalisir pencemar yang ada. Khusus untuk kasus yang ada di desa Toyomarto ini, Universitas Negeri Malang melalui Pusat Sains dan Rekayasa bersedia untuk berkontribusi dalam hal analisis tingkat pencemaran pada sumber air tanah sekitar dan mensupport untuk dibuatnya kebijakan terkait pembuangan dan pengolahan sampah di sekitar desa Toyomarto, Kec. Singosari, Kab. Malang.

Setelah pemateri pertama selesai, dilanjutkan oleh Dr. Heni Masruroh dari UM yang menjelaskan terkait lapisan tanah dan proses terbentuk sumber air. Seperti biasa, materi berikutnya adalah kajian spiritualnya yang disampaiakan oleh Gus Ulum dari Kelompok Tani Hutan di wilayah sekitar desa Toyomarto. Selanjutnya terdapat perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan yang juga menguatkan kajian terkait konservasi air.

Setelah sesi pemateri selesai, dilanjutkan dengan diskusi dan pembacaan kesimpulan dan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk konservasi air, disampaikan oleh Pak Ali sebagai salah satu aktivis di Forum Kader Lingkungan. Dalam rangka untuk konservasi air, berbegai pihak siap untuk bekerjasama, yaitu FKL, UM, DLH, Dinas Kehutanan, KTH, dan Malang Waste Bank.