Pandemi covid 19 yang telah menjadi endemic mengajarkan bagaimana pentingnya penanganan pasien penyakit menular secara sistematis dan cepat sehingga meminimalkan korban jiwa. Ssalah satu penyelesaian permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan teknologi IoT yang dikombinasi dengan kecerdasan buatan. Pasien yang diamati memakai wearable device yang terhubung dengan platform IoT dan mengirimkan datanya secara simultan selama periode pengawasan. Data akan diolah oleh kecerdasan buatan untuk menentukan kondisi pasien tersebut. Ada berbagai kecerdasan buatan yang dapat diterapkan pada sistem, namun akurasinya bervariasi tergantung kasus dan scenario algoritmanya.
Melalui kegiatan Research Staff Exchange Program sejak 2 mei 2024 s.d. 11 Mei 2024 di The University of Tokyo Jepang, kedua pihak peneliti dari Universitas Negeri Malang yang dipimpin oleh Dr. Eng. Mokh. Sholihul Hadi dan Mhd. Irvan PhD berkolaborasi mengembangkan algoritma baru yang memungkinkan berbagai kecerdasan buatan dapat ditanamkan di satu sistem yang sama, dan memutuskan secara Bersama-sama kondisi pasien penyakit menular sehingga akurasi sistem yang dihasilkan lebih tinggi.
Didirikan pada tahun 1877 sebagai universitas kekaisaran pertama, Universitas Tokyo merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi yang paling bersejarah dan bergengsi di Jepang. Pada tahun 2011, universitas yang dijuluki Todai ini berada di peringkat kedua di dunia, di belakang Harvard, untuk jumlah alumni yang menjabat sebagai CEO di perusahaan-perusahaan Fortune 500. Selain itu, 15 dari 62 perdana menteri Jepang dididik di Universitas Tokyo, dan lima alumninya telah menjadi astronaut. Universitas Tokyo adalah salah satu universitas negeri teratas di Tokyo, Jepang. Universitas ini berada di peringkat ke-28 dalam QS World University Rankings tahun 2024, dan peringkat ke-14 by subject. Kerjasama dengan The University of Tokyo ini akan membantu UM dalam menaikkan peringkatnya di kancah internasional. Selain itu, kegiatan ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan IKU 4 dimana dosen berkegiatan di luar kampus. Lebih lanjut, UM menawarkan program Research Staff Exchange 2024 ini dalam upayanya menjadi World Cllass University (WCU). Dengan demikan, kegiatan ini sangat diharapkan juga dapat memenuhi target UM tersebut.
Departemen yang dikunjungi adalah grup penelitian dari Prof. Mh.D Irvan, Ph. D, yang bergerak di bidang computer science khususnya terkait artificial intelligent. Dengan adanya kegiatan meeting dan juga diskusi dengan Prof. Mh.D Irvan serta beberapa anggota grup penelitiannya, dapat memberikan wawasan dan juga peluang meningkatnya kualitas penelitian serta publikasi dosen UM. Terkait dengan kerja sama ke depan, melalui kegiatan meeting dan diskusi ini juga diharapkan memberikan peluang kerjasama internasional sehingga beberapa dosen atau mungkin mahasiswa UM dapat berkegiatan lintas negara.